Drama yang berjudul Sad Love Story atau judul aslinya “Seulpeun Yeonga”. Sesuai
dengan judul, drama ini sedih sekali. Entah kenapa kisah-kisah yang
sedihlah yang sangat saya sukai. Aneh bagi saya jika seseorang sangat
kecewa akan sebuah kisah karena kisah yang dibacanya atau ditontonnya
terlalu sedih. Kalau tak mau kisah sedih sebaiknya menonton kisah
Indonesia saja. Hahaha…
Kisah di drama ini adalah tentang seorang lelaki (Juun Young) dan perempuan buta (Hae-in)
yang sudah saling kenal saat masih kecil dan saling mencintai. Tetapi
kerasnya hidup harus memisahkan mereka, bibinya si Hae In yang tergiur
menikah dengan bule akhirnya harus pindah ke Amerika meninggalkan si
lelaki miskin sendiri di Korsel. Mereka saling berkiriman surat tetapi
karena Hae In maka kertas putih diganti mereka menjadi sebuah kaset yang
di dalamnya sudah ada suara rekaman masing-masing (Saya sangat suka
adegan ini). . Jun Young yang bercita-cita menjadi penggubah lagu dan si
Hae In bercita-cita menjadi penyanyi. Akhirnya keduanya telah meraih
cita-citanya masing-masing. Akhirnya mereka reuni tetapi
reuni itu adalah reuni yang menyedihkan, si Haein ternyata sudah
menjalani operasi mata dan bisa melihat tetapi kini berpacaran dengan
sahabat dekat si Jun Young yang bernama Gun Woo. Akhirnya terjadilah
cinta segitiga. So sad!
Ending dari kisah ini adalah si
pria akhirnya mati karena menyelamatkan sahabatnya dari tembakan dari
pembunuh bayaran kakak ipar sahabatnya. Dia mati tepat di depan Hae-in
yang sedang konser. Drama ini diperankan oleh Kwan Sang Woo (Joon Young), Kim Hee-Sun (Hae In), Yun Jung Hoon (Gun Woo). Sebenarnya Song Seung Heon yang menjadi Goon woo tapi karena wajib militer maka digantikan dengan Yun Jung Hoon.
Drama Korea Vs. Sinetron Indonesia??? -_-
Kisah yang menyedihkan aku akan
selalu menontonya sambil menangis tersedu-sedu (Lebay, yak!) Bukannya
apa-apa, kisah ini dibangun oleh ide cerita yang sangat bagus menurut
saya. Tertata sangat apik dengan episode 20. Coba bayangkan denga
sinetron di Indonesia yang ga jelas kemana tujuannya episode yang
beratus-ratus (Produsernya terlalu nafsu kali, yak?)
Judul dan isi dari drama ini juga saling berkorelasi. Sad Love Story
maka kisah sedih yang ditampilkan. Sementara sinetron Indonesia?
Hadaahhh… Judulnya aja mereka bikinnya kebingungan, mereka takut pada
akhirnya tidak saling berhubungan akhirnya sekarang sinetron di
Indonesia judul-judulnya bisa dikatakan judul “zona nyaman”
contohnya: Cinta Fitri, Cinta Indah, Fathiyah dan lain sebagainya. Jadi
kalau isi dari cerita nantinya ngalor ngidul yah judul ga bisa
disalahkan dong. Hehehe…
Dan lagi drama ini memiliki theme
song yang miris bila mendengarnya sangat tepat sekali dengan cerita dari
drama ini. Bayangkan saja, saya mana mengerti bahasa korea tapi saya
selalu sedih jika adegan tiap adegan dipadankan dengan theme songnya “Sarang Han Da Myun“, ada satu lagi tapi aku lupa judulnya. Sementara Indonesia??? Suara drum aja yang kedengaran.
Kalau mimik wajah dari para pemain di drama “Sad Love Story” ini
dapat banget sehingga orang yang menonton tidak akan kesal karena
kelebayan si artisnya. Nah, kalau Indonesia??? -_-” Ga ngerti mau bilang
apa. Over Voice melulu, omong-omong sendiri melulu kayak orang gila. Ah… Kenapa sich Indonesia ga bisa bikin sinetron kayak drama Korea???
Latar di drama ini juga
keren-keren, sebuah desa yang keren pokoknya, pencahayaannya sendu
sesuai dengan judul yang memang udah sendu, terus latarnya ga itu-itu
aja ada di luar negeri ada di Seoul-nya ada di tempat konser dengan
banyak penonton. Nah Indonesia??? Cari latar yang bagus mungkin atau
apalah… Nah, ini apa yang ada coba? Latarnya itu-itu melulu. Rumah
dijadikan rumah sakit atau mungkin dijadikan kantor polisi atau apalah.
Dan kalo lagi ada konser-konseran di dalam sinetronnya maka hanya
beberapa orang saja yang dijadikan penonton. Sinetron Indonesia apa gak
bisa terinspirasi dari film-film barat yak??? contohnya film “The Passion of Christ” yang
melibatkan ribuan artis figuran. Ah, Indonesia… Payah!!! Sinetron
Indonesia juga jarang sekali ambil latar langsung di tengah jalanan
ibukota. Mana pernah!!! Keseringan di gang-gang kecil terus dibikin
antri beberapa mobil biar keliatan kayak jalanan raya. Ah, sinetron
Indonesia mah kebanyakan manipulasinya. Gak asik!!!
2 komentar:
benar banget, sdh lama aku nonton, tapi tiba2 ku jd ingat lagi ni drama.....lg nyari sountracknya di Ytube.....hiks
yap.. soundtrack nya memang bagus banget...
Posting Komentar